Laman

Senin, 19 Agustus 2013

Penembak Polisi di Pondok Aren Di Duga Terkait Jaringan Poso

Stupid News - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai menduga pelaku penembakan dua polisi di Pondok Aren, Tangsel, jaringan Poso. Pelaku melakukan penyerangan setelah sebelumnya berlatih di Poso.

"Ada kaitan. Kelompok teroris ini kan sekarang membuat halaqoh kecil-kecil, satu dua orang. Mereka tersebar di Jakarta, Ciledug, dan daerah pinggiran. Kalau ditarik semua, satu jaringan, jaringan Poso," jelas Ansyaad saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (20/8/2013).

Menurut Ansyaad, mereka jaringan itu semua pernah berlatih di Poso. Karenanya, ketika melakukan penyerangan polanya sama. Rentetan penyerangan pada polisi ini sebenarnya dimulai sejak 2005 lalu.

"Dimulai di Loki, Seram, pada 2005, 4 anggota Brimob tewas. Kemudian penyerangan pos polisi di Hamparan Perak, penyerangan polisi di Kebumen, juga Solo, dan terakhir di Jakarta," jelasnya.

Ansyaad menyebut sejumlah nama yang diduga terlibat dan memiliki peranan, mulai dari Asep asal Tasikmalaya, Aris Munandar di Solo, juga Abu Umar dan Abu Roban, serta Santoso.

"Kelompok teroris ini ancaman serius. Ini bukan hanya menyerang polisi tapi menyerang bangsa. Jadi kalau ada yang bilang teroris itu rekayasa Densus dan BNPT itu fitnah keji," tuturnya.

Ansyaad mengaku BNPT memiliki daftar orang-orang yang diduga terlibat kasus terorisme. Tapi perlu bukti untuk menangkap mereka, tak hanya sekadar indikasi saja.

"Jadi kita seperti di aquarium, memantau saja. Jaringan ini, jaringan itu, kalau tidak ada bukti tidak bisa ditangkap," urainya.

2 Polisi tewas di Pondok Aren pada Jumat (16/8) malam. Kedua polisi itu, Aiptu Koes Hendratna dan Bripka Maulana tewas ditembak dengan pistol. Pelaku melarikan diri dengan motor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Take it Easy Man!!

!-- floating twitter Bird -->